Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran juga harus mampu menemukan sudut pandang lain. Salah satunya mengenai Apa hal baru yang anda dapatkan saat membaca capaian pembelajaran di paud.
Kemampuan guru untuk menganalisis dan menemukan hal baru ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan guru. Apabila dapat menemukan hal yang baru dari sebelumnya, maka akan bisa menyesuaikan kemampuan mengajar dengan capaian.
Di sisi lain, guru juga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kurikulum pendidikan yang baru. Hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada target capaian yang baru di kurikulum tersebut.
Jika sudah terukur antara kemampuan diri dengan capaian pembelajaran, maka guru bisa lebih tepat dalam menyusun strategi supaya tercapai target itu.
Lantas, sebetulnya bagaimana pertanyaan yang kerap muncul tentang capaian pembelajaran ini? Simak ulasannya di bawah.
Daftar Isi
Pertanyaan
Apa hal baru yang anda dapatkan saat membaca capaian pembelajaran di paud?
Jawaban
Hal baru yang didapatkan yakni capaian pembelajaran berisikan kumpulan kompetensi serta lingkup materi. Penyusunan kedua hal tersebut dibentuk secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Selain itu, pemetaan capaian pembelajaran yang ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka adalah berdasarkan pada perkembangan murid menurut fase usia mereka.
Definisi capaian pembelajaran yang dijelaskan dalam Kurikulum Merdeka yaitu keterampilan belajar yang murid miliki serta wajib diselesaikan pada setiap tahap.
Sementara itu, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang diterapkan guna mengatur pembelajaran di sekolah dengan mengedepankan student centered learning (SCL).
Kurikulum Merdeka didesain dengan mengatur pembelajaran sebagaimana minat dan bakat yang murid punyai. Sistem semacam ini dinilai lebih fleksibel dan terkonsentrasi sehingga murid bisa mengembangkan kemampuan dan kompetensinya.
Hal penting dari capaian pembelajaran juga adanya pengurangan konten, sehingga pembelajaran lebih mendahulukan kualitas daripada kuantitas.
Pengurangan konten ini akan membuat guru tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan materi supaya lekas mencapai target pembelajaran. Sebaliknya, guru bisa lebih fokus dan menyampaikan materi secara mendalam.
Capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka juga mulai memberlakukan pembelajaran konstruktivisme. Murid dituntun untuk mengutamakan logika dan konsep belajar.