Dalam artikel ini akan membahas dan memberikan kunci jawaban soal mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design.
Penjelasan strategi backward design dan hubungannya dengan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Berikut ini pembahasan dan jawaban yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Daftar Isi
Soal
Mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design?
Jawaban dan Pembahasan
Pendekatan backward design melibatkan merancang kurikulum dimulai dengan tujuan pembelajaran sebagai titik awal. Dalam proses ini, perancangan dimulai dari tujuan akhir yang merupakan tujuan sebenarnya dari kegiatan proyek, kemudian mengembangkan kegiatan yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Metode backward design digunakan dalam desain CP karena mengarahkan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
Dalam merancang kurikulum dengan pendekatan ini, tujuan pembelajaran adalah titik awal. Selanjutnya, guru merancang proses pembelajaran dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman siswa.
Alasan Mengapa CP Dirancang Dengan Metode Backward Design
-
Guru menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan siswa
Metode ini memungkinkan guru menyesuaikan sistem pembelajaran dengan kemampuan siswa. Dengan berfokus pada tujuan pembelajaran, guru dapat memilih metode pengajaran yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
-
Guru mampu mengevaluasi pembelajaran secara efektif
Akhirnya, metode backward design membantu guru untuk secara efektif menilai pencapaian tujuan pembelajaran.
Dengan tujuan pembelajaran yang jelas, maka penilaian kemampuan siswa dapat dilakukan secara akurat dan objektif.
Dengan demikian, penggunaan metode backward design dalam desain CP, khususnya dalam penguatan profil siswa P5 Pancasila, menjadi sangat penting.
-
Guru mencapai tujuan pembelajaran
Metode backward design membantu guru mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien. Dengan berfokus pada tujuan akhir, guru dapat memilih materi yang tepat dan relevan untuk disampaikan kepada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
-
Guru menghindari pengajaran yang menitikberatkan pada penguasaan materi secara kuantitatif
Dengan menggunakan metode reverse design, guru dapat menghindari pengajaran yang hanya berfokus pada penguasaan materi secara kuantitatif.
Guru juga akan memperhatikan aspek emosional dan psikomotor pembelajaran yang penting dalam meningkatkan keterampilan siswa.