Dalam artikel ini akan membahas dan memberikan jawaban soal sebagai guru penggerak yang menarapkan kepemimpinan pembelajaran, rencana manakah yang paling tepat untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem sekolah?
Berikut ini pembahasan dan jawaban yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Daftar Isi
Soal
Sebagai guru penggerak yang menerapkan kepemimpinan pembelajaran, rencana manakah yang paling tepat untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem sekolah?
Jawaban
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Proses belajar itu seperti koin yang memiliki dua sisi, dilihat dari sisi guru disebut mengajar, tetapi dilihat dari sisi siswa disebut belajar. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan sering disebut kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran sebagai suatu proses yang dikembangkan oleh guru dalam pengembangan berpikir kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, potensi dan bakat siswa.
Sama halnya dengan seorang guru kepemimpinan, yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan pendidikan di lingkungan sekolah tempat berlangsungnya pengajaran, menjadi pendamping sesama guru dalam kaitannya dengan perkembangan pembelajaran di sekolah, menyemangati siswa. untuk memimpin semakin canggih dalam proses pembelajaran, untuk membuka ruang diskusi dengan siswa atau rekan berpengalaman dalam menghadapi masalah pembelajaran. Kegiatan ini akan menjadi pendorong dalam menciptakan well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pembelajaran yang mendukung dan memperhatikan kebutuhan siswa, yaitu melalui diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk/hasil.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi juga dapat berkolaborasi dengan menciptakan komunitas praktisi dan komunitas belajar dengan sesama guru di lingkungan sekolah. Salah satu bentuk pembelajaran yang dibedakan adalah penerapan pembelajaran sosial dan emosional.
Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh warga sekolah. Proses kolaboratif ini memungkinkan siswa dan guru/rekan sejawat di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam kaitannya dengan aspek sosial dan emosional.
Pembelajaran sosial dan emosional mengandung keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk bertahan melalui masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkan masalah, serta mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang bertanggung jawab.
Dalam pembelajaran sosial dan emosional ini akan ditemukan cara-cara pengalaman yang akan dimiliki siswa, apa yang akan dipelajari siswa dan bagaimana guru akan memberikan pembelajaran tersebut.
Untuk itu, guru sebagai pemimpin pembelajaran mampu merancang seperti apa sekolah dan ruang kelasnya, seperti apa waktu pembelajarannya, teknik dan model pembelajaran yang digunakan dan hbungan komunitas serta stakeholder yang terlibat dalam menciptakan well-being ekosistem Pendidikan yang baik.