Komunitas merupakan salah satu aset sosial yang dimiliki sekolah. Masyarakat terdiri dari guru, siswa, orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena Mereka membantu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka. Ini membantu siswa belajar untuk melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang mereka buat.
Kemitraan sekolah dapat melaksanakan Tri Sentra Pendidikan yang merupakan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat berdasarkan prinsip gotong royong, persamaan fungsi, saling percaya, saling menghargai, rela berkorban untuk membangun ekosistem pendidikan dalam rangka untuk meningkatkan kepribadian dan budaya prestasi sekolah.
Daftar Isi
Peran Keterlibatan Komunitas Dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
-
Komunitas Keluarga
Siswa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka di rumah daripada di sekolah. Pendidik harus mencari cara di mana keluarga dapat berperan dalam mendorong siswa untuk mengungkapkan pendapat, pilihan, dan kepemimpinan dalam keluarga.
Contoh strategi yang dapat melibatkan keluarga dalam program kepemimpinan siswa meliputi:
- Pastikan orang tua memahami visi dan misi sekolah dalam mencapai kepemimpinan siswa (misalnya dengan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan orang tua)
- Libatkan orang tua secara aktif untuk membantu memberikan dukungan dan mengakses berbagai sumber belajar untuk membantu membentuk suara atau pilihan siswa.
- Menyelenggarakan sesi pelatihan/informasi yang dapat membantu orang tua memahami pendekatan pembelajaran yang digunakan di sekolah
- Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan dan mendemonstrasikan hasil belajar atau pemahamannya kepada orang tua dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa berprestasi, percaya diri, mandiri dan berbagai sikap positif lainnya
- Mendorong orang tua untuk membawa anaknya ke tempat-tempat yang dapat menumbuhkan empati, dan melibatkan siswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
- Mendorong, menguatkan dan menghargai upaya orang tua untuk membangun kemandirian, ketangguhan dan tanggung jawab siswa
- Libatkan orang tua dalam kegiatan/pembelajaran non akademik di luar kelas sehingga terbangun rasa memiliki
-
Komunitas Kelas dan Antar Kelas
Komunitas Kelas dan Antar Kelas terdiri dari siswa, guru, atau guru kelas, baik di kelas siswa atau di kelas lain.
Contoh strategi yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kepemimpinan siswa di kelas dan di antara kelas:
- Memfasilitasi kerjasama tim dan kerjasama antara siswa di kelas dan siswa antar kelas
- Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
- Libatkan siswa dalam proses perencanaan pembelajaran.
- Libatkan siswa dalam proses penilaian
- Membentuk dewan siswa, komite yang dipimpin siswa, dan komite kegiatan siswa.
- Mendorong terciptanya kerjasama tim yang dapat menumbuhkan rasa kepemilikan siswa
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam membangun prosedur kelas, rutinitas, dan konvensi
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.
-
Komunitas sekolah
Komunitas sekolah adalah pihak-pihak yang aktif dalam kegiatan sekolah, walaupun tidak setiap hari berada di dalam kelas, tetapi mereka selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari dan peserta didik di sekolah.
Contoh strategi yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kepemimpinan siswa dalam komunitas sekolah:
- Memastikan tenaga kependidikan di sekolah memahami visi dan misi sekolah dalam mewujudkan kepemimpinan siswa
- Undang pustakawan untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembelajaran, sehingga mereka dapat membantu memberikan akses ke sumber belajar yang relevan.
- Mendorong pustakawan untuk melibatkan mahasiswa dalam memberikan masukan kepada pustakawan terkait koleksi sumber belajar yang dibutuhkan mahasiswa.
- Dorong pustakawan untuk memberikan berbagai perspektif tentang sumber belajar yang mereka sediakan.
- Mendorong pustakawan untuk menyediakan sumber belajar multimedia untuk mengakomodasi minat dan kebutuhan siswa yang berbeda, dan agar siswa memiliki pilihan.
- Dorong pustakawan untuk melibatkan siswa dalam menentukan prosedur yang memungkinkan siswa untuk mengatur dan bergerak bebas di dalam perpustakaan, namun tetap bertanggung jawab.
- Mendorong asisten laboratorium untuk menetapkan prosedur keamanan dan keselamatan yang tetap memungkinkan siswa untuk mandiri dan percaya diri dalam melakukan aktivitas.
- Dorong asisten laboratorium untuk mempromosikan laboratorium sebagai tempat yang menyenangkan dan menarik bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
- Ajak petugas kebersihan, penjaga sekolah, petugas kantin, satpam dan tenaga kependidikan lainnya untuk berperan sesuai dengan perannya di sekolah dalam berbagai kegiatan pendidikan.
- Lakukan pelatihan staf pendukung tentang berbagai nilai dan gaya belajar yang diterapkan oleh sekolah, sehingga mereka dapat mewakili sikap dan perilaku yang ingin Anda kembangkan pada siswa.
-
Komunitas Sekitar Sekolah
Komunitas Sekitar Sekolah adalah masyarakat yang ada di luar sekolah, tetapi masih dalam lingkup sekolah (masyarakat).
Contoh strategi yang dapat diterapkan guru dalam mendorong kepemimpinan siswa di masyarakat sekitar sekolah:
- Ajak siswa untuk mengenal lingkungan sekitar sekolah
- Melibatkan lingkungan sekitar dalam kegiatan yang diprakarsai oleh siswa
- Libatkan siswa dalam kegiatan budaya masyarakat setempat.
-
Komunitas yang Lebih Luas
Komunitas yang Lebih Luas dari sekolah, tetapi memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mempengaruhi sekolah, misalnya media, universitas, pemerintah pusat, media sosial, dll, misalnya:
- Gunakan artikel media untuk memicu rasa ingin tahu siswa
- Melibatkan media dalam mempromosikan ide-ide siswa
- Ajakan untuk berbagi dunia bisnis sebagai tempat magang bagi mahasiswa
Komunitas berperan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan mahasiswa karena alasan-alasan sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyadari pilihan dan suara mereka.
- Bantulah siswa belajar untuk melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang mereka buat.
- Membantu membentuk identitas diri siswa yang kuat dan pencerahan diri.
- Membantu siswa tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi berarti bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Untuk meningkatkan aspek voice, choice, dan ownership mahasiswa, dapat diterapkan beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam membangun interaksi mahasiswa dengan masyarakat, yaitu:
- Ciptakan suasana yang menghargai siswa
- Dengarkan para siswa
- Dialog/komunikasi dengan siswa
- Menempatkan siswa di kursi pengemudi (pengambil keputusan)