Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memahami bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual
Dengan mengetahui konsep dan materi cara pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual, guru dapat menerapkannya dengan baik di kelas sehingga proses pembelajaran lebih terarah.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual.
Untuk memahami pertanyaan tersebut, Anda harus memahami pengertian tujuan pembelajaran dan konsep kontekstual.
Daftar Isi
Pengertian Alur Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam keseluruhan fase dan sesuai dengan urutan pembelajaran dari awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linier dalam urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Hasil Belajar.
Menurut Pedoman Umum Penyusunan Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP), ada 4 prinsip alur tujuan pembelajaran, yaitu:
4 Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran
-
Esensial
Ada penjabaran konsep inti, keterampilan dan konten yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar.
-
Berkesinambungan
Tujuan disusun secara terus menerus dan berurutan secara bertahap dengan arah yang jelas.
-
Kontekstual
Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan siswa.
-
Sederhana
Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.
Pengertian Kontekstual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontekstual berarti berkaitan dengan konteks atau keadaan yang ada kaitannya dengan suatu peristiwa.
Dalam kegiatan pembelajaran, konsep pembelajaran kontekstual bermakna bahwa materi yang telah dipelajari di kelas dapat dikaitkan dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Pelaksanaan Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Yang Kontekstual?
Sesuai dengan prinsip kontekstual dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran, maka penyusunan tujuan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan siswa.
Agar prinsip kontekstual dapat diterapkan, guru harus memahami kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi hasil belajar.
Misalnya untuk memahami teks cerita sederhana siswa harus mampu mengeja dan membaca kata demi kata.
Jadi alur tujuan pembelajaran dimulai dari mengeja dan membaca kata demi kata hingga berkembang menjadi membaca teks cerita sederhana.
Contoh sederhana lainnya adalah siswa perlu memahami konsep penjumlahan sebelum memahami konsep perkalian dalam operasi hitung dasar.